Blitar, 12 September 2024 - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tengah mengguncang sektor pariwisata di Kota Blitar. Ribuan pekerja di industri perhotelan, restoran, agen perjalanan, dan sektor terkait lainnya terancam kehilangan mata pencaharian mereka akibat dampak berkepanjangan dari pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih.
Kondisi ini diperparah dengan adanya pembatasan sosial dan penurunan jumlah wisatawan yang signifikan. Banyak hotel dan restoran terpaksa mengurangi jumlah karyawan atau bahkan menutup usahanya secara permanen.
Bambang Rianto, S.H., Calon Walikota Blitar yang juga seorang pengacara yang aktif dalam advokasi pekerja, angkat bicara mengenai situasi ini. "PHK massal ini adalah pukulan telak bagi para pekerja di sektor pariwisata Blitar. Mereka yang selama ini menggantungkan hidup dari industri ini kini harus berjuang untuk bertahan hidup," ungkapnya prihatin.
Bambang Rianto juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada para pekerja yang terdampak PHK. "Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu para pekerja yang kehilangan pekerjaan. Program pelatihan dan bantuan finansial harus disediakan untuk membantu mereka beradaptasi dengan situasi baru dan mencari peluang kerja di sektor lain," tegasnya.
Selain itu, Bambang Rianto juga mendorong para pelaku usaha di sektor pariwisata untuk mencari solusi kreatif agar dapat bertahan di tengah krisis ini. "Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Para pelaku usaha harus berani beradaptasi dengan perubahan dan mencari peluang baru untuk mengembangkan bisnis mereka," tambahnya.
Situasi PHK massal di sektor pariwisata Blitar ini menjadi pengingat akan pentingnya diversifikasi ekonomi dan pengembangan sektor-sektor lain yang lebih tahan terhadap guncangan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lapangan kerja baru dan memastikan kesejahteraan seluruh warga Blitar. (BaBa)
0 Komentar